top of page
Search

Jurnal Review (Week 2)

Writer's picture: andhika pramdyaandhika pramdya

Menyelaraskan pengetahuan perusahaan dan sistem manajemen pengetahuan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja efektivitas: Sistem pendukung keputusan berbasis Fuzzy tiga dimensi


Abstrak

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengusulkan pendekatan logika fuzzy tiga dimensi untuk mengevaluasi tingkat keselarasan antara pengetahuan yang dimiliki perusahaan dan sistem manajemen pengetahuan (KMS) yang diadopsi. Studi ini juga bertujuan untuk mengusulkan KMS yang paling sesuai untuk mengurangi misalignment dan meningkatkan kinerja operasional dalam hal efisiensi dan efektivitas, menganalisis tingkat keselarasan antara pengetahuan perusahaan dan KMS-nya baik dari sudut pandang ontologis maupun epistemologis. Penulis telah menggunakan metodologi yang diusulkan untuk mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan Manajemen Pengetahuan (KM-DSS) berbasis perangkat lunak, yang telah diuji pada usaha kecil dan menengah (UKM) yang beroperasi di industri teknologi tinggi.


Introduksi

Masalah keselarasan antara sifat pengetahuan perusahaan dan sistem manajemen pengetahuan yang digunakan untuk mendukung proses manajemen pengetahuan sangat penting. Topik ini sangat penting untuk perusahaan besar, ini bahkan lebih penting untuk usaha kecil dan menengah (UKM), karena mereka biasanya memiliki sedikit sumber daya untuk memantau inovasi di bidang KMS.


Skema Konseptual

KM dapat membawa efektivitas dan efisiensi dengan membantu memahami hubungan antara KM dan kinerja operasional suatu perusahaan. Lalu, Setiap ketidaksesuaian antara pengetahuan perusahaan dan KMS yang diadopsinya menimbulkan masalah ketidakefisienan dan ketidakefektifan.

Centobelli, Cerchione, dan Esposito (2017) mengusulkan perbedaan yang jelas antara aspek teknologi dan organisasi, dan menyoroti kebutuhan interaksi sinergis. Mereka mendefinisikan KMS sebagai kombinasi dari praktik manajemen pengetahuan (KM-Practices), yaitu, seperangkat metode dan teknik untuk mendukung proses organisasi pengembangan KM di satu sisi, dan alat manajemen pengetahuan (KM-Tools), yaitu spesifik Sistem berbasis IT yang mendukung praktik KMP di sisi lain.


Selanjutnya, DSS juga digunakan untuk mengevaluasi keselaran KM. Tujuan DSS diantaranya,

  1. Mengevaluasi keselarasan antara pengetahuan perusahaan dan KMS yang diadopsinya, dan oleh karena itu penilaian atas penggunaan alat dan praktik yang efisien dan efektif

  2. Menerapkan tindakan korektif yang memungkinkannya meningkatkan indeks manajemen pengetahuan yang diusulkan


Berikut adalah langkah-langkah keterkaitan KM dan DSS


Adapun langkah-langkah pengembangan DSS

  1. Membangun kerangka konspetual

  2. Mengembangkan arsitektur sistem

  3. Menganalisis dan merancang sistem

  4. Membangu Prototipe

  5. Mengevaluasi Sistem


Dalam membangun Kerangka Konseptual, penulis menjelaskannya dalam gambar berikut

Selanjutnya adalah Desain Arsitektur



Implementasi DSS dan KM pada UKM

1. Menentukan KM-tools dan KM-Practises


2. Melakukan evluasi KM yang ada



3. Melakukan evluasi KM dan DSS yang baru


4. Menganalisis Nilai yang didapat


Kesimpulan

  • Dimensi epistemologis dan ontologis merepresentasikan sifat dan derajat berbagi pengetahuan yang merepresentasikan dua titik awal proses manajemen pengetahuan

  • Dua dimensi ini paling banyak digunakan oleh para sarjana dan praktisi di bidang manajemen pengetahuan

  • Sistem manajemen pengetahuan dibagi menjadi dua kelompok: praktik manajemen pengetahuan (KM-Practices) dan alat manajemen pengetahuan (KM-Tools)

  • KM-DSS berbasis yang diususlkan merupakan perangkat lunak yang mengubah variabel linguistik menjadi himpunan fuzzy tiga dimensi dengan aplikasi konkret untuk UKM.

  • KM-DSS yang disusun dengan metode fuzzy dapat membantu pengusaha besar maupun UKM untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen pengetahuan di lingkungan tersebut

6 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


Post: Blog2 Post
bottom of page